Read more: http://matsspensix.blogspot.com/2012/03/cara-membuat-judul-pada-blog-bergerak.html#ixzz274NKvLCo

Rabu, 29 Mei 2013

in Colaboration with....Cooperation


M. Hatta dalam pidatonya tgl. 23 Agustus 1945 dg judul “Indonesia Aims and Ideals”, mengatakan bahwa yang dikehendaki bangsa Indonesia adalah suatu kemakmuran masyarakat yang berasaskan koperasi (what we Indonesias want to bring into existence is a Cooperative Commonwealth). Semangat inilah yang kemudian diharapkan membumikan koperasi tidak hanya memerankan fungsinya sebagai sistem ekonomi semata tetapi juga berdiri sebagai sebuah sistem ekonomi sosial yang “memberdayakan”.
Akan menjadi sebuah pertanyaan jika ternyata apa yang diharapkan M. Hatta bahwa koperasi merupakan kehendak rakyat Indonesia untuk mewujudkan pranata ekonomi ternyata tidak sesuai dengan kenyataan. Menjadi sebuah fakta ambigu jika ternyata banyak penyakit kronis yang memunculkan stigma negatif terhadap koperasi dan kenyataannya harus ada yang memerankan posisi “Sang Mesias” untuk membongkar kembali rangkaian kegelapan yang menyelubungi koperasi. Pengembangan usaha perusahaan koperasi dalam hal investasi, formasi permodalan, pengembangan sumber daya manusia (SDM), pengembangan keahlian untuk bertindak sebagai wirausahawan, dan kerja sama antar koperasi secara horizontal dan vertikal merupakan keharusan dalam meraih capaian harmonisasi ideal.

1.       Pencitraan Ideologis
Sebenarnya beberapa ide yang melandasi lahirnya prinsip-prinsip koperasi antara lain adalah solidaritas, demokrasi, kemerdekaan, alturisme (sikap memperhatikan kepentingan orang lain selain kepentingan diri sendiri), keadilan, keadaan perekonomian negara dan peningkatan kesejahteraan (Ima Suwandi, 1980). Di sisi ini ada sebuah celah yang bisa dikembangkan dengan menggali nilai-nilai luhur bangsa sebagai alat propaganda ideologi koperasi. Pendekatan multikultural sebagai upaya membebaskan koperasi dari idiologi ekslusif yang berdiri diantara paham sosialisme dan kapitalisme.
Sebagai sebuah propaganda, koperasi harus mampu memberikan kebermaknaan atas konsekuensi dari nilai luhur yang diusungnya sebagai sosok bersahabat yang bisa dirasakan oleh semua lapisan masyarakat, mencair dalam berbagai unsur kepentingan dan bermetamorfosis sebagaimana yang diinginkan masyarakat. Proses yang terus menerus inilah yang diharapkan membuat masyarakat merasa ikut memiliki koperasi dan menumbuhkan kesadaran bahwa koperasi ada dari, oleh dan untuk masyarakat, tidak berperan sebagai subyek dan obyek, tetapi lebih kepada fungsi kebersamaan dan pemberdayaan.                                                                                                                                                                                  
Terwujud nyata dalam rangkaian konsepsi dari cerminan sikap yang menginginkan  dan memperjuangkan agar prinsip-prinsip koperasi diberlakukan pada bagian luas kegiatan manusia dan lembaga, sehingga koperasi memberi pengaruh dan kekuatan yang dominan di tengah masyarakat. Adopsi sistem pemasaran modern dalam menggali dan mengembangkan sistem keanggotaan yang terbuka dengan tidak adanya pembatasan strata ekonomi harus gencar di soundingkan di masyarakat sehingga masyarakat memahami arti koperasi sebagai wadah sosial yang berfungsi secara ekonomi.

2.       Kelahiran Kembali/Reborn
Reborn merupakan konsep untuk melahirkan kembali dengan meninggalkan stigma kelam yang selama ini menghantui koperasi. Lupakan sosok koperasi yang terkesan kolot, eksklusif, tua dan merupakan kegiatan para pensiunan dengan membangun basis baru yang kuat baik secara ideologis, ekonomi dan kemampuan menjawab tantangan kemajuan. Memunculkan tokoh muda yang fresh dengan semangat kekinian dan mampu menyediakan kebutuhan modern menjadi sebuah tantangan yang harus dijawab koperasi. Memposisikan koperasi sebagai sebuah wadah kontemporer yang siap bersaing dengan organisasi ekonomi serupa yang kian marak dapat dijawab dengan mengubah casing koperasi menjadi sosok yang lebih dinamis.
Jika selama ini koperasi dikenal hanya sebagai sekumpulan orang, harus dikembangkan menjadi sekumpulan orang berpikiran muda yang berwawasan modern dan kreatif. Tumbuh kembangnya sistem kaderisasi diharapkan mampu melahirkan sosok yang memberikan ide segar dan pola pikir berbeda untuk memaksa masyarakat melihat koperasi dari sisi yang lebih menyenangkan.  Melahirkan sosok koperasi bukan hanya sebagai bagian dari politisasi waste management tetapi mereposisikan sebagai trend setter sistem perekonomian berwawasan ekonomi kerakyatan.

3.       Modernisasi
Tidak bisa dipungkiri bahwa masyarakat cenderung melihat dari hasil akhirnya saja, bukan hanya bagaimana koperasi menjadi wadah ideologis dengan sistem pendidikan yang berkelanjutan, tetapi juga berbagai komponen pendukung yang mencirikan identitas modern. Jejalan konsep pendukung yang berbau modern harus dipaksakan ke dalam wadah yang bernama koperasi. Dukungan peralatan canggih, segmen internetisasi, sosok bangunan yang mentereng dan kemudahan pelayanan menjadi sebuah kewajiban yang diharapkan menghipnotis masyarakat dari pandangan kolot dan kuno.
Sistem promosi yang merambah media-media sosial, website dan komunitas maya lainnya sebagai sebuah pembuktian dari keseriusan koperasi mengembangkan kluster kebersamaan dalam sebuah misi penyatuan entitas merupakan ladang baru yang berpotensi menyedot perhatian. Tentu saja konsep modern ini bukan hanya sebagai kiasan tanpa fungsi ataupun sekedar lips service, dukungan sumber daya yang capable di bidangnya menjadi jaminan bahwa koperasi layak dijadikan basis ekonomi kerakyatan yang mampu mencuri perhatian dari setiap segmen masyarakat. Memberikan pembuktian bahwa tawaran modernisasi seiring dengan berbagai kemudahan, harga murah dengan pelayanan lebih dan fungsi kesejahteraan yang bisa dinikmati semua orang yang menjadi anggotanya.

Koperasi memang merupakan organisasi swasta yang mempunyai kemitraan dengan pemerintah sehingga harus mewujudkan kemandirian sosial dalam segala aspeknya untuk mereduksi impact yang selama ini tercitra dalam keterwujudan koperasi. Tidak masalah jika itu hanya merupakan mimpi tapi paling tidak menjadi mimpi indah dan berkelanjutan yang sampai akhirnya terfokus di alam bawah sadar dan menjadi sebuah kenyataan. Dan merupakan sebuah tantangan baik secara ideologis maupun sosial bagi segenap insan dengan kepedulian di atas rata-rata untuk mampu berbuat lebih dalam memacu kendaraan yang bernama koperasi.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | JCpenney Printable Coupons