Cukupkah hanya
dengan ‘kaya’???
Tidak bisa dipungkiri kaya merupakan dambaan setiap orang, dari usia
belia sampai kakek-kakek sekalipun. Menurut beberapa arti dari berbagai
pengertian bahasa, kaya didefinisikan sebagai....mempunyai harta berlimpah bisa
berwujud tanah, hewan peliharaan, uang, saham, rumah dsb sehingga dapat untuk
mencukupi kebutuhan hidupnya. Bagi kita yang merasakan pahit getirnya
kehidupan, kaya merupakan impian, cita-cita dan bahkan ada yang menjadikan
tujuan hidup. Tidak jarang orang melakukan apapun yang bisa mengantar mereka
menuju kesana, menghalalkan segala cara dan melupakan arti teman, sahabat,
keluarga, dan Tuhan.
Jika kita mengupas lebih dalam lagi definisi ‘kaya’ maka ada beberapa
potongan makna yaitu harta berlimpah, dan mencukupi kebutuhan hidup. Sayangnya kita
hanya melihat dari auto focus makna pertama yaitu ‘harta yang berlimpah’ dan
melalaikan definisi ‘mencukupi kebutuhan hidup’. Dalam paradigma yang lebih
luas, kehidupan membutuhkan tidak hanya sekedar kaya tetapi ada komponen lain
yaitu sehat, bahagia, ketenangan. Kita kadang dikaruniai badan sehat, bisa
berkumpul dengan anak istri, keluarga yang rukun dan harmonis tetapi merasa
belum lengkap kalau belum kaya harta, masih iri dengan kehidupan tetangga yang
punya mobil rumah mewah, pembantu 5 tetapi sering sakit, anaknya terlibat kasus.
Rumput tetangga memang lebih hijau :p
Dalam sebuah kisah pendek diceritakan seorang jutawan yang sedang
berlibur di sebuah pantai nan indah dan sejuk menikmati keindahan alam sambil
duduk menikmati makanan khas pedesaan. Disebelahnya duduk seorang nelayan
sedang beristirahat selepas bekerja keras seharian sambil menghisap rokok. Terjadilah
percakapan singkat antara orang kaya tadi dengan nelayan tua.
Orang kaya : “Sedang santai pak..”?
Nelayan : “Benar tuan, melepas lelah setelah bekerja dari tadi
pagi”
Orang kaya : “Kalau boleh bertanya, bapak sudah lama tinggal disini dan
menjadi nelayan?”
Nelayan : “Sejak kecil saya disini menjadi nelayan”.
Orang kaya :“Tidak mempunyai keinginan bekerja di kota pak, disana bisa
mendapatkan uang banyak untuk mencukupi kebutuhan anak istri dan keluarga bapak?”
Nelayan : “Tidak tuan, disini sudah cukup bagi saya, berkumpul
dengan anak istri, makan dengan nyaman dan tidak bising kaya di kota.”
Orang kaya : “Dengan penghasilan yang tinggi bapak bisa membeli rumah,
mobil dan mengisi hari libur dengan bersantai menikmati pemandangan alam
seperti saya.”
Dengan
lugu nelayan tadi menjawab : “Tuan mengisi hari libur bersantai disini harus
mengumpulkan uang, harus kerja keras, hidup di kota yang bising, sedangkan saya
tiap hari menikmati pemandangan alam yang indah tanpa harus mengorbankan semuanya,
disini saya merasa cukup dan bahagia, mengapa harus susah-susah pergi ke kota
yang belum tentu bersahabat bagi saya????”
Orang kaya tadi hanya terdiam dan tersenyum pada si nelayan.
Terkadang kita lupa bahwa sepeser rupiah yang kita cari adalah untuk
menyenangkan keluarga dan diri kita sendiri, tetapi kita melalaikan kebersamaan
dengan keluarga dan orang yang kita sayangi, mengorbankan tiap detik kita yang
berharga bagi keluarga hanya untuk bekerja bersimbah peluh, meluapkan emosi
demi sebuah kerja keras dan menceburkan diri kedalam nuansa persaingan yang
ketat.
Seorang rekan pernah menceritakan keluarga saudaranya yang kaya raya di
kota besar, rumahnya setiap hari kosong hanya ada pembantunya karena suami istri
kaya tersebut harus berangkat pagi buta dan pulang setelah hari gelap demi selembar rupiah. Teman saya hanya
berceletuk ringan, “orang kaya hartanya melimpah tetapi tidak bisa menikmati
hidup, malah pembantunya yang setiap hari menikmati nyamannya rumah mewah
tersebut”.
Jadi untuk rekan yang merasa belum kaya, harus bersusah payah mengais
rejeki jangan iri dengan rekan yang kaya dan sukses. Yakinlah bahwa semuanya
mempunyai satu tujuan, mencukupi kebutuhan hidup, yang menjadi pembeda hanyalah
definisi cukup. Bagi kita mungkin bisa membayar kontrakan (bagi yang belum
punya rumah sendiri), bisa makan sampai akhir bulan, membeli kebutuhan si kecil
(bagi yang sudah berkeluarga dan mempunyai anak), mencicil hutang (bagi yang
hoby ngutang) adalah suatu kenikmatan luar biasa. Sedangkan yang sukses kata
cukup berarti membayar karyawan, service mobil yang nominalnya jutaan, makan di
restoran mewah, rekreasi dengan keluarga di luar kota dsb.
Pengen kaya??? Itu pasti, tetapi cobalah untuk ngrumangsani dengan apa
yang kita raih sekarang, jangan sampai kita selalu merasa miskin, berkeluh
kesah, selalu merasa kurang, karena hidup ini adalah apa yang kita rasakan. Bersyukurlah dengan yang kita miliki, merasa
cukup dan berpegang pada prinsip ‘merasa kaya’, mudah-mudahan dengan ikhlas dan
selalu berusaha di jalan yang lurus Tuhan memberikan kesempatan kita untuk memasuki
zone kaya dan terpandang :p
1 komentar:
terima kasih atas infonya sangat bermanfaat.
suplemen pelangsing badan
Posting Komentar