Read more: http://matsspensix.blogspot.com/2012/03/cara-membuat-judul-pada-blog-bergerak.html#ixzz274NKvLCo

Rabu, 10 Oktober 2012

Kaya ???



Cukupkah hanya dengan ‘kaya’???
Tidak bisa dipungkiri kaya merupakan dambaan setiap orang, dari usia belia sampai kakek-kakek sekalipun. Menurut beberapa arti dari berbagai pengertian bahasa, kaya didefinisikan sebagai....mempunyai harta berlimpah bisa berwujud tanah, hewan peliharaan, uang, saham, rumah dsb sehingga dapat untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Bagi kita yang merasakan pahit getirnya kehidupan, kaya merupakan impian, cita-cita dan bahkan ada yang menjadikan tujuan hidup. Tidak jarang orang melakukan apapun yang bisa mengantar mereka menuju kesana, menghalalkan segala cara dan melupakan arti teman, sahabat, keluarga, dan Tuhan.
Jika kita mengupas lebih dalam lagi definisi ‘kaya’ maka ada beberapa potongan makna yaitu harta berlimpah, dan mencukupi kebutuhan hidup. Sayangnya kita hanya melihat dari auto focus makna pertama yaitu ‘harta yang berlimpah’ dan melalaikan definisi ‘mencukupi kebutuhan hidup’. Dalam paradigma yang lebih luas, kehidupan membutuhkan tidak hanya sekedar kaya tetapi ada komponen lain yaitu sehat, bahagia, ketenangan. Kita kadang dikaruniai badan sehat, bisa berkumpul dengan anak istri, keluarga yang rukun dan harmonis tetapi merasa belum lengkap kalau belum kaya harta, masih iri dengan kehidupan tetangga yang punya mobil rumah mewah, pembantu 5 tetapi sering sakit, anaknya terlibat kasus. Rumput tetangga memang lebih hijau :p
Dalam sebuah kisah pendek diceritakan seorang jutawan yang sedang berlibur di sebuah pantai nan indah dan sejuk menikmati keindahan alam sambil duduk menikmati makanan khas pedesaan. Disebelahnya duduk seorang nelayan sedang beristirahat selepas bekerja keras seharian sambil menghisap rokok. Terjadilah percakapan singkat antara orang kaya tadi dengan nelayan tua.
Orang kaya      : “Sedang santai pak..”?
Nelayan           : “Benar tuan, melepas lelah setelah bekerja dari tadi pagi”
Orang kaya      : “Kalau boleh bertanya, bapak sudah lama tinggal disini dan menjadi nelayan?”
Nelayan           : “Sejak kecil saya disini menjadi nelayan”.
Orang kaya      :“Tidak mempunyai keinginan bekerja di kota pak, disana bisa mendapatkan uang banyak untuk mencukupi kebutuhan anak istri dan keluarga bapak?”
Nelayan           : “Tidak tuan, disini sudah cukup bagi saya, berkumpul dengan anak istri, makan dengan nyaman dan tidak bising kaya di kota.”
Orang kaya      : “Dengan penghasilan yang tinggi bapak bisa membeli rumah, mobil dan mengisi hari libur dengan bersantai menikmati pemandangan alam seperti saya.”
Dengan lugu nelayan tadi menjawab : “Tuan mengisi hari libur bersantai disini harus mengumpulkan uang, harus kerja keras, hidup di kota yang bising, sedangkan saya tiap hari menikmati pemandangan alam yang indah tanpa harus mengorbankan semuanya, disini saya merasa cukup dan bahagia, mengapa harus susah-susah pergi ke kota yang belum tentu bersahabat bagi saya????”
Orang kaya tadi hanya terdiam dan tersenyum pada si nelayan.
Terkadang kita lupa bahwa sepeser rupiah yang kita cari adalah untuk menyenangkan keluarga dan diri kita sendiri, tetapi kita melalaikan kebersamaan dengan keluarga dan orang yang kita sayangi, mengorbankan tiap detik kita yang berharga bagi keluarga hanya untuk bekerja bersimbah peluh, meluapkan emosi demi sebuah kerja keras dan menceburkan diri kedalam nuansa persaingan yang ketat.
Seorang rekan pernah menceritakan keluarga saudaranya yang kaya raya di kota besar, rumahnya setiap hari kosong hanya ada pembantunya karena suami istri kaya tersebut harus berangkat pagi buta dan pulang setelah hari gelap  demi selembar rupiah. Teman saya hanya berceletuk ringan, “orang kaya hartanya melimpah tetapi tidak bisa menikmati hidup, malah pembantunya yang setiap hari menikmati nyamannya rumah mewah tersebut”.
Jadi untuk rekan yang merasa belum kaya, harus bersusah payah mengais rejeki jangan iri dengan rekan yang kaya dan sukses. Yakinlah bahwa semuanya mempunyai satu tujuan, mencukupi kebutuhan hidup, yang menjadi pembeda hanyalah definisi cukup. Bagi kita mungkin bisa membayar kontrakan (bagi yang belum punya rumah sendiri), bisa makan sampai akhir bulan, membeli kebutuhan si kecil (bagi yang sudah berkeluarga dan mempunyai anak), mencicil hutang (bagi yang hoby ngutang) adalah suatu kenikmatan luar biasa. Sedangkan yang sukses kata cukup berarti membayar karyawan, service mobil yang nominalnya jutaan, makan di restoran mewah, rekreasi dengan keluarga di luar kota dsb.
Pengen kaya??? Itu pasti, tetapi cobalah untuk ngrumangsani dengan apa yang kita raih sekarang, jangan sampai kita selalu merasa miskin, berkeluh kesah, selalu merasa kurang, karena hidup ini adalah apa yang kita rasakan.  Bersyukurlah dengan yang kita miliki, merasa cukup dan berpegang pada prinsip ‘merasa kaya’, mudah-mudahan dengan ikhlas dan selalu berusaha di jalan yang lurus Tuhan memberikan kesempatan kita untuk memasuki zone kaya dan terpandang :p

1 komentar:

suplemen pelangsing badan mengatakan...

terima kasih atas infonya sangat bermanfaat.
suplemen pelangsing badan

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | JCpenney Printable Coupons