Read more: http://matsspensix.blogspot.com/2012/03/cara-membuat-judul-pada-blog-bergerak.html#ixzz274NKvLCo

Sabtu, 14 Mei 2016

Ensiklopedia Pak Sopir, antara Visi Hidup dan Merawat Harapan


Apakah anda termasuk orang tua yang menganjurkan anaknya rajin kuliah, menggapai nilai tinggi dan cepat merampungkan pendidikan??  Jika iya tidak ada salahnya kita belajar pada orang ini. Baginya kuliah dan nilai hanya sebatas status, hanya untuk menggugurkan kewajiban perkuliahan. sosok mahasiswa tidak sekedar hanya “cerdas” tetapi juga harus “bejo”. Dan itu hanya dapat diperoleh dengan bersosialisasi dan belajar kehidupan melalui kegiatan kemahasiswaan dan organisasi demi masa depan yang lebih baik.

Itu bukan opini dari seorang seorang pejabat, atau mantan aktivis ataupun seorang berpendidikan tinggi. Ini adalah sebagian dari pemikiran cerdas dan sederhana dari seorang sopir yang sederhana dan berpendidikan seadanya.

Pengalaman menarik ini saya dapatkan secara tidak sengaja. Bermula dari kejenuhan rute 6 jam Semarang - Purwokerto. Perjalanan panjang yang mengharuskan saya terjebak dalam kotak sempit beroda 4 ditemani bisingnya suara mesin berbahan bakar solar. Kaki yang bergerak monoton, serba salah dan serba terbatas. Itu belum termasuk hawa panas, gerah sumpek.

Benar2 situasi dalam sebuah travel yang jauh dari rasa nyaman. Celakanya saya tidak duduk di tengah atau di bagian belakang yang memungkinkan untuk melupakan semuanya denganmenenggelamkan diri dalam pulasnya tidur, tetapi saya terdampar di sebelah sopir. Posisi yang kurang menguntungkan, dengan ruang gerak yang lebih terbatas, sama sekali bukan tempat yang nyaman untuk sekedar memejamkan mata.

Kulirik sekilas sang sopir, seorang lelaki tengah baya berkumis dan berjanggut seperti layaknya sopir kebanyakan, sama sekali tidak mencerminkan teman ngobrol yang menarik. Sosok yang tidak bisa dikatakan rapi, asyik melihat ke depan, sembari menikmati sebatang rokok yang menempel di mulutnya. Sesekali tangannya meraih handphone bututnya dan menghubungi rekan sopir lainnya untuk sekedar basa basi bertanya kondisi jalan demi mengusir kantuk.

"Sudah lama menjadi sopir travel pak" kataku iseng mencoba memecah kesunyian. Sosok yang sedang serius mencermati jalanan tampak menoleh. Seketika raut bosanya memudar berganti dengan gestur antusias. Bahkan tidak sekedar hanya jawaban singkat yang meluncur dari mulutnya, rentetan kisah lainpun ikut menyeruak menghangatkan suasana.

"Yang membuat jaringan system di Unsoed (perguruan negeri di Purwokerto) itu anak saya, dia  bersama temannya " celotehnya. "Wah keren nih" bisikku dalam hati.

Selanjutnya sopir travel yang mempunyai 4 anak tersebut bercerita 2 jagoannya yg bergelar S1. Anak pertama menyelesaikan pendidikan di Fisip Unsoed (Universitas Jenderal Soedirman), sedangkan anak kedua Jurusan Ekonomi Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

Opini p Andri tentang Tentang dunia mahasiswa sangat mengejutkan, beliau menegaskan bahwa hanya sekedar kuliah saja tidak cukup, mereka harus aktif dalam kegiatan lainnya. Tentu saja itu bukan sekedar pembicaraan pemanis mulut saja. Anak anaknya yang mantan aktivis Ketua Himpunan Mahasiswa Islam dan aktivis Mahasiswa Pecinta Alam buktinya, dan itu sungguh membuatnya bangga.

Dari jaringan pertemanan dan organisasi anaknya yang mantan HMI bisa menjadi guru di SD Annida (salah satu institusi pendidikan ternama di purwokertoa). Sedangkan Planet (nama panggilan anaknya di Mapala) sukses menjadi teknisi dan bersama teman temannya mendirikan PT kecil yang bergerak di bidang IT.

Bosan dan kantuk seketika hilang seiring cerita dari laki laki yang tinggal di sekitar Penatusan, Purwokerto. Anak ketiga dan keempat kalau kuliahpun akan didorong menjadi seorang aktivis. " Sering saya sering tekankan pada anak anak harus kuliah, aktif berorganisasi, jangan hanya menjadi anggota.... tanggung, jadilah pengurus, atau Ketua sebuah organisasi" demikian prinsip yang ditanamkan pada anak anaknya. Selanjutnya bisa ditebak obrolan tetap mengalir, dengan topik seadanya, sekenanya dan gaya bahasa sederhana tetapi tetap punya “rasa”. Celetukan dan cerita ringan yang sukses merubah mindset travel sumpek menjadi sebuah diskusi kehidupan yang tidak membosankan.

Benar benar hari yang menarik dengan perjalanan yang luar biasa, berkenalan dengan seorang sosok kalangan marginal yang bervisi jauh. Seorang sopir travel yang tidak hanya berbicara bagaimana mempertahankan hidup tetapi berbicara tentang merawat semangat dan harapan.
Mungkin lain kali saya bertemu sosok seperti ini lagi, dan saya pasti akan menunggu dan belajar dari pemikiran pemikiran cerdasnya.....


1 komentar:

muhammad arsad dalimunte mengatakan...

keren banget..inspiratif....

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | JCpenney Printable Coupons