Beberapa
tahun yang lalu setiap pagi aktivitas rutin sebelum berangkat kerja adalah
mengantar istri, setelah itu mengantar buah hati di penitipan. Penitipan anak
yang sekaligus PAUD sederhana di suatu lokasi perumahan tersebut cukup ramai, senang
rasanya melihat generasi muda calon masa depan bangsa ini antusias mengikuti
pendidikan disitu. Sampai suatu saat nyanyian anak-anak tentang Rukun Islam
membuat hatiku tersentuh.dan mengingatkan kembali ke masa kecil yang lingkungannya
masih kental dengan nuansa agama.
Iseng
kuingat2 lagi Rukun Islam tersebut dan mencoba membuat analisa hikmah apa yang
ingin ditunjukkanNya. Analisa sederhana dan terbatas ini hanyalah apa yang
muncul dengan mengingat kembali Rukun Islam tersebut.
1.
Membaca Kalimat Syahadat – Komitmen – Dampak Individu
2.
Shalat 5 Waktu – Management Waktu – Dampak Individu
3.
Melaksanakan Ibadah Puasa – Management Nafsu – Dampak Individu
4.
Zakat Fitrah – Konstruksi Sosial – Dampak Komunal
5.
Melaksanakan Haji – Management Finacial – Dampak Komunal
Ternyata
hasilnya menurutku Luar Biasa, betapa Tuhan telah mengajarkan kita bagaimana tahapan/grade
yang harus kita lalui sebelum bersosialisasi dengan orang lain. Dengan mempunyai
berkomitment berarti mendidik kita menjadi pribadi yang bertanggung jawab.
Tahapan berikutnya mengajarkan kita pentingnya management waktu, membagi waktu
yang 24 jam untuk berbagai kegiatan tanpa harus melupakan sedikit waktu untuk ‘kencan’dengan
Sang Pencipta, dengan kata lain kita diajarkan untuk tetap fokus walaupun
banyak aktivitas yang kita lalui.
Mengendalikan
nafsu, tahapan berikutnya yang tentunya merupakan elemen penting dalam
membangun mentalitas pribadi kita, menahan segala keinginan yang selama ini
menghantui kehidupan, membangun kesadaran internal dan mengajak kita
memperhitungkan setiap perbuatan dengan terlebih dahulu mempertimbangkan segala
sesuatunya. Dan tentunya tahap 1 – 3 secara tersirat mengajarkan kita bertanggung
jawab atas segala perbuatan kita langsung terhadapNya berbuat tanpa harus
diawasi siapapun.
Kesiapan kita
mendidik diri sendiri belum cukup untuk mengkonstruk kita menjadi Kafilah di
muka bumi ini, masih ada ujian yang kita lalui yaitu bagaimana kita
bersosialisasi, peduli terhadap sesama saudara kita yang membutuhkan bantuan
dan uluran tangan kita yang secara simbolis diwujudkan dengan zakat dan juga
mengingatkan kita bahwa yang kita miliki sebagian milik orang lain. Dan tahapan
terakhir dari rukun islam mengajarkan untuk tetap menjadi pribadi yang taat,
menyisihkan harta kita berangkat ke tanah suci. Sepulangnya dari sana masih ada
ujian mengalahkan ego dan beban sosial yang tidak sedikit, panggilan Pak/Bu Haji
merupakan symbol dan ujian apakah kita cukup mampu menjadi contoh, tauladan dan
Imam bagi masyarakat dalam lingkungan sosial.
1 komentar:
terima kasih atas infonya sangat bermanfaat.
suplemen pelangsing badan
Posting Komentar