Read more: http://matsspensix.blogspot.com/2012/03/cara-membuat-judul-pada-blog-bergerak.html#ixzz274NKvLCo

Selasa, 25 September 2012

Ngga Punya Waktu Lagi



....’Sana dulu main sama kakakmu, ayah/ibu masih capek.....’
Pernah mengatakan kata tersebut kepada anak kita???? Rasanya itu bukan perkataan yang jarang kita ucapkan, terlalu sering malah.
Saat kita baru pulang dari tempat kerja dengan rasa capek, penat, letih, haus, lapar, bahkan mungkin masih terbawa ‘rasa tidak enak’ ditempat kerja, sesampainya di rumah anak kita (yang masih kecil) berlari memanggil nama kita dengan wajah ceria, senang karena seharian tidak melihat orang tuanya, dengan harapan orang tuanya menyisihkan sedikit waktu dari kita untuk bermain dan menemaninya.

Tetapi apa yang kita berikan sebagai balasannya, dengan wajah merengut, raut muka sinis, yang keluar dari mulut kita adalah kata yang tidak terduga sama sekali...’Ayah/Ibu  capek sekali, sana main sama kakak/adik/simbok dulu.....’ Kadang anak kita tidak menggubris kata-kata kita dan tetap berjalan mengikuti langkah kita ke dalam kamar dengan harapan kita mau menemaninya sebentar saja....kira-kira apa yang kita lakukan, dengan suara yang menggelegar karena jengkel perkataan kita tidak dipatuhi “ Ga dengar apa tadi ayah/Ibu bilang apa, sana keluar dulu !!!

Jika sudah demikian mungkin kita tidak memperhatikan apa yang terjadi dengan anak kita yang hatinya hancur, linangan air mata yang tak kuasa ditahan, merasa tidak dipedulikan orang tuanya, dan dalam waktu yang panjang jangan salahkan jika mereka tidak betah di rumah, lebih percaya dengan teman, berani kepada orang tua, bahkan terjerumus dalam pergaulan yang tidak benar.

Mungkin kesalahan anak tidak mau mengerti kondisi orang tua yang capek bekerja seharian, tetapi apakah anak harus mengerti hal itu dan ikut menanggung beban kita. Anak hanya tahu seharian orang tuanya tidak bisa menemaninya dan dia ingin ‘menagihkan’ hal itu ketika kita pulang, dengan mengajak kita bermain anak ingin mempedulikan kita dengan caranya sendiri, menunjukkan kerinduan dan kecintaannya dengan cara yang berbeda. Dan kita menganggapnya itu suatu dosa besar layaknya anak kita sudah mengambil semua waktu kita untuk bersamanya.

Berapa sih waktu yang kita luangkan untuk keluarga kita, untuk suami/istri tercinta, untuk anak-anak kita, bahkan untuk kita sendiri ????. Jika kita menghitung alokasi waktu kita (asumsi kita sebagai pekerja/kerja di lingkungan swasta), rata-rata Jam Kerja Normal 7 jam ditambah istirahat setengah sampai 1 jam, perjalanan pulang pergi berkisar 1 jam, total 9 jam di tempat kerja. Saya yakin perhitungan ini bukan yang terbesar terutama teman-teman yang bekerja di kota besar tak jarang harus berangkat jam 5 pagi  pulang jam 7 malam. Katakanlah 12 jam kita habiskan di luar rumah, entah urusan pekerjaan atau urusan pribadi lain, dengan sisa waktu yang tersedia dikurangi jatah tidur sekitar 5 jam maka sisa waktu kita 24 – (12 + 7) = 5 jam.

Coba kita kalkulasi lagi dari waktu yang 5 jam tersebut berapa untuk kita rileks, berbincang dengan istri, dan meluangkan waktu untuk menemani anak kita, bahkan sisa waktu tersebut kadang kita gunakan untuk menyelesaikan pekerjaan kantor.
Adakah kita sudah mempunyai plan dan menyisihkan waktu yang tersisa dalam 24 jam untuk keluarga kita ?????

Jangan biarkan anak kita melewati masa perkembangannya tanpa kehadiran kita, jangan sampai tingkah dan perilaku anak kita lebih banyak pengaruhi/produk dari pengasuh, media televisi, teman dan faktor lain yang membuat kita menjadi ‘orang asing’ bagi buah hati dan keluarga kita......

2 komentar:

suplemen pelangsing badan mengatakan...

artikelnya sangat menarik dan bermanfaat, sukses ya
suplemen pelangsing badan

suplemen glucogen mengatakan...

postingnya sangat bagus dan sangat bermanfaat, sukses ya.
suplemen glucogen

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | JCpenney Printable Coupons