Read more: http://matsspensix.blogspot.com/2012/03/cara-membuat-judul-pada-blog-bergerak.html#ixzz274NKvLCo

Minggu, 17 Februari 2013

100% Fokus



Sherlock Holmes merupakan sosok detektif yang menarik untuk dicermati, kecerdasan memilah kasus rumit sehingga menjadi sebuah kesimpulan yang mudah dimaknai dan dicerna memungkinkannya untuk menjadi serial menarik yang sayang dilewatkan. Menggunakan metode deduksi (penarikan kesimpulan dari keadaan yang umum atau penemuan yang khusus dari yang umum) untuk setiap pemecahan masalah (walaupun sebagian tidak menyetujuinya karena pada kenyataannya kasus-kasus yang dia pecahkan menggunakan hukum-hukum alam/induksi, bukan murni matematika).
Sebuah sisi lain diperlihatkan Sherlock Holmes ketika mengemukakan pendapatnya mengenai kecerdasannya. Ia hanya menjawab “Orang bodoh mengambil semua informasi yang ditemuinya, sehingga pengetahuan yang mungkin berguna baginya terjepit terjepit di tengah-tengah atau tercampur dengan hal-hal lain. Orang bijak sebaliknya. Dengan hati-hati ia memilih apa yang dimasukkannnya kedalam loteng otaknya. Ia tidak akan memasukkan apa pun kecuali peralatan yang akan membantunya dalam melakukan semua pekerjaannya, sebab peralatan ini saja sudah banyak. Semuanya itu diatur rapi dalam loteng otaknya sehingga ketika diperlukan, ia dapat dengan mudah menemukannya”.
Redefinisi orang cerdas yang patut dicermati sebagai bahan evaluasi, titik landasan yang memberi pelajaran bahwa untuk mencapai kesempurnaan dalam satu hal kita harus benar-benar menguasai dan fokus. Untuk fokus diperlukan kecerdasan lebih dalam pengelolaan kinerja dan alur logika sehingga kita dengan mudah memberikan alur bagi otak kita. Dan itu hanya bisa digapai jika kita mampu memilah apa yang harus dipelajari dan apa saja yang harus di delete dari benak kita
Penting bagi kita untuk menjadi lebih smart dalam mengelola pikiran kita, dengan semakin banyaknya tuntutan dan skenario kehidupan kita akan lebih bijak bagi menyusun skala prioritas. Jika kita berpendapat otak kita memiliki kelebihan tidak terbatas mungkin benar adanya, tetapi skill dan power kita untuk selalu fit dalam pengelolaan kinerja otak memiliki keterbatasan. Sherlock Holmes bukan seorang yang sempurna, dia bahkan tidak tahu bahwa bumi mengelilingi matahari dengan alasan hal itu tidak berpengaruh kepada kehidupannya dan dia dengan legowo mengakui hal lain yang tidak diketahuinya. Interpretasi brilian dengan tetap menyadari segala keterbatasan pengelolaan menuntut kita untuk benar-benar paham apa yang kita butuhkan, bukan memasukkan semua yang kita temukan untuk disimpan.
Tetap fokus pada satu hal melahirkan konsekuensi logis bagi kita untuk mengebaikan beberapa hal lain. Dengan kata lain jika kita mempunyai 5 hal yang harus dicermati pada saat bersamaan akan menghasilkan prosentasi keberhasilan yang bervariasi, tidak mungkin semuanya kita raih 100%. Ini perlu digarisbawahi bagi kita yang mempunyai banyak hal untuk diselesaikan. Pilihan sulit dalam sebuah paradigma kinerja dan pekerjaan yang mengharuskan kita terjebak dalam ego pribadi atas keyakinan kita menghasilkan outpot 100%dalam semua hal. Mendelegasikan sebuah pekerjaan dengan asumsi sederhana, untuk mengerjakan 5 hal secara sempurna, dibutuhkan 5 orang yang mampu mengerjakan dengan fokus dan penguasaan penuh, alibi sempurna untuk mengharuskan kita bekerjasama dalam sebuah team.
Bukan bagaimana kita bisa perfect dalam setiap hal dalam pekerjaan, tetapi bagaimana kita mengasilkan semakin banyak individu team yang bisa fokus untuk sebuah keberhasilan bersama.

2 komentar:

suplemen glucogen mengatakan...

postingnya sangat bagus dan sangat bermanfaat, sukses ya.
suplemen glucogen

suplemen pelangsing badan mengatakan...

terima kasih atas infonya sangat bermanfaat.
suplemen pelangsing badan

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | JCpenney Printable Coupons