Read more: http://matsspensix.blogspot.com/2012/03/cara-membuat-judul-pada-blog-bergerak.html#ixzz274NKvLCo

Jumat, 25 Januari 2013

Ambigu Orang Gila



Saat kita bepergian di kota, atau di sepanjang jalan biasanya kita melihat sesosok tubuh yang acak-acakan, cuek, tidak peduli dengan sekitarnya, tertawa dan menangis tanpa sebab, tidak elit, sangat tidak terstruktur dan kita menyebutnya dengan orang gila. Meskipun banyak sebabnya mereka merupakan makhluk yang unik, bebas menentukan jalan yang akan mereka tempuh, bebas menentukan arah dan tujuan (walaupun mereka tidak mempunyai arah dan tujuan) dan tidak ada satu peraturan pun yang sanggup menjerat mereka. Orang gila tidak pernah mempunyai kesadaran (versi kita) dan mereka mungkin satu-satunya entitas yang terbebas dari segala design kronologis sekat peraturan yang ada di dunia ini.
Putu Wijaya menggambarkan “Orang gila tidak perlu berpikir, sebab tahu tidak ada gunanya.” Dan itulah memang yang membedakan manusia normal dengan orang gila. Menjadi sangat unit dan menarik karena pada kenyataannya dengan pola yang seadanya sangat jarang kita mendengar orang gila sakit, walaupun gaya hidup mereka sangat bertentangan dengan semua teori dunia kesehatan. Hal inilah yang pernah kami jadikan topik perdebatan diantara beberapa teman kampus. Dan hasilnya ada beberapa teori asal-asalan yang mendukung fakta kenapa orang gila cenderung bebas dari penderitaan penyakit :
1.     Orang gila selalu tertawa, memang adakalanya mereka menangis tetapi dalam porsi yang sangat sedikit dibanding porsentase tertawanya. Tersenyum ataupun bahkan tertawa selain membuat otot wajah rileks juga menyebarkan nuansa nyaman pada otak kita, menghapus segala ketegangan dan terapi sederhana yang mampu menyeimbangkan stabilisasi hormon dalam tubuh. Banyak terapi yang mengharuskan kita memperbanyak senyum dan tawa untuk mengurangi ketegangan dan stress yang merupakan penyakit akut manusia modern.
2.    Orang gila tidak pernah mempunyai beban pikiran, mereka bebas melakukan apa saja tanpa takut disalahkan, di cap melanggar aturan ataupun dijerat dengan berbagai dakwaan atas semua perilaku mereka yang liar. Ada sebuah teori yang menyebutkan bahwa penyakit bersumber dari pikiran, saat kita merasa cemas, takut, khawatir, curiga dan segala prediksi yang membuat kita merasa tidak nyaman secara otomatis sebagian pertahanan tubuh kita berkurang bahkan melorot drastis dan dalam tahapan tertentu kerentanan tersebut mengakibatkan timbulnya berbagai penyakit.
3.    Orang gila cenderung menerima apa adanya dengan ikhlas, tidak pernah mempunyai tuntutan, tekanan kebutuhan hidup ataupun terpaan target dalam kehidupan ini. Keikhlasan ini mengendurkan syaraf tubuh dan terintegrasi dengan apik dalam tiap sel yang ada dalam tubuh yang secara teoritis menafikkan berbagai masalah yang timbul. Seperti kita tahu masalah timbul karena adanya ketidaksesuaian antara keinginan dan kenyataan, saat kita tidak bisa menerima kenyataan disitulah potensi masalah timbul, dan orang gila cenderung tidak mempunyai keinginan sehingga semua kenyataan yang dihadapi seolah-olah adalah refleksi dari keinginan mereka.
4.    Orang gila berpikir simpel, pisitif thinking dan tidak mempunyai ketakutan, takut besok mau makan apa, takut tidak memiliki uang, takut dicap tidak elit, ataupun ketakutan yang banyak menghantui manusia modern/manusia waras. Mereka adalah symbol sempurna dari kebebasan manusia yang sesungguhnya. Saat mereka lapar apapun yang mereka temui dan bisa dimakan itu merupakan anugrah bagi mereka, tidak ada ketakutan akan kuman, penyakit dan pikiran negatif yang menyertainya. Pikiran mereka selalu tersugesti bahwa apapun baik untuk mereka, alur pikiran positif memberi sugesti ke seluruh tubuh sehingga memaksimalkan semua system imun dalam tubuh dan hasilnya mereka menjadi manusia sehat dan kebal penyakit.

Siapapun tidak menginginkan menjadi orang gila, tetapi ada beberapa hikmah yang mungkin bisa kita ambil dari orang gila. Bahwa segala kesulitan hidup yang kita alami semua bersumber dari pikiran kita sendiri, ketakutan kita, ketidakpercayaan kita, keinginan dan obsesi kita, dan  kemurkaan kita terharap kenyataan yang jauh dari harapan seringkali merugikan kita sendiri. Sesekali kita perlu menghargai pola hidup orang yang kita anggap gila dan belajar mengenai keikhlasan, positif thinking dan membiasakan senyum dan tawa untuk orang-orang di sekitar kita.

1 komentar:

suplemen pelangsing badan mengatakan...

terima kasih atas infonya sangat bermanfaat.
suplemen pelangsing badan

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | JCpenney Printable Coupons