Pada suatu hari seorang hamba berdoa dengan khusuk meminta keselamatan,
kesehatan, dicukupkan rezekinya, setiap hari dilakukan tanpa kenal lelah. Hari berganti
hari, beranjak ke hitungan bulan dan tahun, tetapi kehidupannya tidak mengalami
kemajuan yang berarti. Hingga suatu saat hamba itu berkeluh kesah kepada
temannya yang secara penghidupan cukup sukses, bercerita dia mengenai doanya
dan hasil yang tak kunjung tiba. Temannya tersenyum mendengar cerita sahabatnya,
“jangan salahkan Tuhan jika kehidupanmu tidak berubah, Tuhan telah memberi
semua yang kamu inginkan, keluargamu selalu sehat, tidak pernah ada musibah
yang berarti, tidak pernah kekurangan kebutuhan sehari-hari……kalau kamu harapkan kehidupan yang mewah doanya
diganti dong, minta yang jelas, minta kaya, mobil banyak, harta melimpah”.
Penggalan tulisan diatas mungkin sedikit kontroversi, benarkah kita harus
meminta kepada Tuhan dengan mendetail dan terperinci? Apakah harus disebutkan
jenis rumah, merek mobil, berapa banyak harta yang kita inginkan dan lain
sebagainya. Tapi namanya doa kan permintaan, kita sebagai pihak yang meminta
dan membutuhkan ya harus tahu diri apa iya hanya meminta dan meminta saja tanpa
memberikan imbalan yang layak (menjalankan perintah agama, tidak berbuat yang
tercela dll). Yang sering terjadi sekarang hakikat doa nampaknya sudah mulai
berubah, doa tidak ditafsirkan sebagai permintaan seorang hamba kepada tuannya
tetapi lebih kepada keinginan kuat yang menyerupai perintah supaya permintaan
dikabulkan, bukan kita yang sebagai hamba, tetapi seolah-olah kita yang
memerintah Tuhan.
Hanya saja terkadang pengabulannya Alloh itu tidak sesuai dengan harapan
kita, mungkin permohonan kita minta mobil, tapi pengabulannya Alloh berupa
motor atau bahkan sepeda angin. Kalau seandainya pengabulan dari Alloh itu
selalu disesuaikan dengan harapan manusia, kita tidak bisa bayangkan bagaimana
kacaunya kehidupan dunia. Contoh kecil saja, bagaimana jadinya kalau dalam satu
waktu ada yang minta hujan juga ada yang minta terang, karena keduanya
sama-sama punya kepentingan, yang satu sedang butuh hujan karena akan menanam,
satunya lagi inginnya terang karena sedang jalan-jalan. Contoh lain misalnya
dimusim pemilihan lurah, calonnya ada 5 dan semuanya berdoa mohon pada Alloh
supaya jadi lurah, padahal yang harus jadi cuma satu. Jadi tidaklah mungkin
pengabulannya Alloh itu pasti sesuai dengan keinginan manusia. Tapi yang jelas
semua doa (berdasarkan ayat tersebut) pastilah dikabulkan. Dan bagi orang yang
merasa doanya belum terkabul, bisa jadi Alloh sudah mengabulkan doanya, namun
tidak sesuai dengan keinginannya (http://www.dzikirpengobatanqolbu.com/hikmah-dibalik-doa-yang-belum-terkabul/)
Yang perlu kita ingat bahwa doa bukanlah suatu usaha untuk merubah kehendakNya
sesuai keinginan kita tetapi permohonan kita yang akan dijawab secara bijak
oleh Yang Maha Kuasa.
Dalam sebuah sebuah ungkapan disebutkan “kita meminta yang kita inginkan, Tuhan memberi yang kita
butuhkan”, Tuhan lebih mengetahui yang kita butuhkan demi kebaikan kita sendiri….
Coba kita ambil sebuah perumpamaan, seorang anak usia 3 tahun yang sangat
menginginkan permainan kemudian dia menemukan sebilah pisau yang tajam dan
berkilat, anak tersebut sangat menginginkan pisau tersebut untuk dijadikan
mainan barunya, apa yang kita lakukan sebagai orang tua. Tentu saja kita rebut
pisau tersebut dan kita larang anak kita bermain pisau, mungkin saja sang anak
sangat kecewa dan protes kepada kita bahkan jika anak tersebut bisa bicara mungkin
berteriak dan mempertanyakan kenapa keinginannya bermain pisau tidak
dikabulkan. Apakah kita akan menerangkan bahwa pisau tersebut bisa melukai dan
sangat berbahaya baginya? Kalaupun diterangkan pun percuma karena si anak tidak
memahami yang kita katakan walaupun dengan resiko anak kita akan marah dan
menganggap kita tidak meyayanginya, padahal hal itu kita lakukan karena kita
sangat menyayanginya. Mungkin Tuhan pun berlaku demikian, tidak semua keinginan
kita baik bagi kehidupan kita, atau mungkin kita yang belum siap jika semua doa
kita dikabulkan, jadi jika ternyata kita
belum mengetahui hasil doa kita bukan berarti doanya tidak terkabul, melainkan
menunggu kesiapan dari kita untuk menerimanya. Karena itu, janganlah
tergesa-gesa menyimpulkan; doa saya tidak terkabul.
Teruslah berdoa dan memohon yang terbaik kepada Tuhan kita, bersyukurlah
jika doa kita dikabulkan dan tetaplah mendekat kepadaNya. Jangan sampai setelah
doa terkabul kita merasa tidak perlu berdoa lagi, atau sebaliknya, tidak jarang
jika permintaan kita dikabulkan, maka kita menjadi lebih sibuk, lalu kita tidak
lagi ingat kepada Alloh, tidak meminta dan tidak berdoa lagi kepada-Nya,
padahal doa itu sendiri tidak hanya sebagai ibadah, malahan menduduki posisi
yang sangat penting sekali, yakni sebagai otaknya ibadah. Tetap berdoa, tetap
berusaha, tetap beribadah…..
1 komentar:
artikelnya bagus dan bermanfaat.
suplemen pelangsing badan
Posting Komentar