Read more: http://matsspensix.blogspot.com/2012/03/cara-membuat-judul-pada-blog-bergerak.html#ixzz274NKvLCo

Senin, 12 November 2012

takdir adalah.....



.....sudah takdirnya menjadi kaya begini, ya dijalani saja.....
Beginilah ungkapan seseorang yang mungkin sedang putus asa, entah karena kecewa, hilang harapan, ataupun terbelit masalah yang sangat berat sehingga sudah tidak ada jalan yang bisa ditempuhnya lagi. Atau sebuah ungkapan ‘protes’ kepada tuhannya atas jalan hidup yang tidak dikehendakinya.

Dalam sebuah perspektif yang mendefinisikan paradigma sederhana kaum marginal takdir mungkin merupakan rule kehidupan yang harus dijalani walaupun beberapa kaum modern dan terpelajar seakan menolak interpretasi tersebut. Penolakan tersebut didasarkan pada definisi takdir yang memang seakan multiinterpretatif, dalam Al Qur’an disebutkan adanya Lauhul Mahfuz yang jika secara harfiah diterjemahkan sebagai tablet/lempengan/kitab yang terpelihara. Namun secara istilah, Lauhul Mahfuz adalah kitab yang berisi seluruh kejadian di alam semesta mulai dari permulaan zaman sampai akhir zaman.
Menurut versi Lauhul Mahfuz semua yang terjadi sudah ditetapkan, bagaimana kita dari lahir sampai menuju alam kematian, apa yang terjadi diantara rentang waktu tersebut, siapa jodoh kita, berapa anak kita, nasib dan lain sebagainya sudah ada pakemnya dan kita ibarat wayang orang yang ‘manut’ apa kata dalang. Insan yang bertolak dari pengertian tersebut akan tumbuh menjadi sosok yang taat, penuh keikhlasan dan menjalani apapun dengan ucapan syukur dan ketabahan manusiawai yang selaras dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan.
Dalam pengertian lain yang lebih mudah dicerna Takdir terbagi menjadi dua, yaitu takdir mubram dan takdir mu’allaq. Takdir mubram adalah takdir yang tidak bisa diubah, sifatnya itu absolut, contohnya pergerakan matahari dan bulan, bernafasnya manusia dengan menghirup oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida, dan sebagainya. Sedangkan takdir mu’allaq adalah takdir yang bisa diubah, sifatnya relatif, contohnya kekayaan, kecerdasan, dan lain-lain. http://fachrirezakusuma.wordpress.com/ Seakan melengkapi ambiguitas pengertian yang telah tertera dalam Lauhul Mahfuz dalam kajian ini takdir memberi kebebasan terbatas bagi umat manusia untuk menjalani kehidupannya dengan aneka pilihan dan varian skenario, Dikatakan terbatas karena kita bisa memilih sebagian tetapi harus menerima sebagian lain dengan tidak ada pilihan dan mutlak harus menerima.
Lebih lanjut lihat kupasan ayat dalam Qur’an Ar-Ra’d ayat 11 yang artinya:  …Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka…Takdir juga bisa dipandang dari waktunya, yaitu apa yang disebutkan dalam rukun iman keenam: Beriman kepada Qada’ dan Qadar. Qada adalah sesuatu yang sudah ditetapkan dari awal penciptaan alam semesta, sedangkan Qadar adalah sesuatu yang sudah terjadi.
Banyak pengertian, multi interpretatif, dinamis dan variatif, itulah mungkin yang dapat kita rangkum berbagai kaidah bertajuk takdir....bukan untuk dipilih dengan saling menyalahkan ragam paradigma yang terbangun dengan perbedaan dalam teknis penjalanan kehidupan, tetapi untuk saling melengkapi, saling mereduksi kesalahpahaman dan memperkaya khasanah ‘doktrinasi’ kita selama ini terhadap TAKDIR......

1 komentar:

suplemen pelangsing badan mengatakan...

artikelnya bagus dan bermanfaat.
suplemen pelangsing badan

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | JCpenney Printable Coupons