Dalam sebuah iklan terdapat
ungkapan yang menarik, disebutkan bahwa ada 2 macam manusia, yang hanya bisa
bermimpi dan yang berhasil hidup dalam impiannya. Dalam konteks ini mimpi
ataupun impian berarti sesuatu yang di cita-citakan dari kecil atau sesuatu
yang sangat ingin kita capai sebagai sebuah prestasi dalam hidup kita. Yang jadi
pertanyaan seberapa banyak dari kita yang mampu hidup dalam impian kita, sesuai
seperti yang kita cita-citakan, ataupun kita sampai sekarang masih bingung
kenapa kita tidak mampu menggapai keinginan dan impian kita.
Keinginan atau mimpi adalah
sesuatu yang sekedarnya saja, maksudnya bila tidak tercapai juga tidak apa -
apa. Jika Anda bertanya ke setiap orang tentang keinginan menjadi kaya, sukses,
hidup mewah mereka akan mengatakan YA saat itu juga, kemudian pertanyaan
selanjutnya adalah pertanyaan "Kalau tidak jadi kaya atau sukses
bagaimana" Kalau jawaban mereka "Ya tidak apa - apa mas", itulah
yang disebut keinginan. Jadi tidak ada usaha lebih untuk mencapai apa yang
diinginkan. Impian sama dengan cita - cita yaitu sesuatu yang betul - betul
dikejar dengan segala daya dan upaya. Apapun yang terjadi harus tercapai,
dengan penuh keyakinan. Itulah jawaban pertanyaan kedua kalau memang sesuatu di
sebut impian mereka akan menjawab "Ya harus tercapai apapun yang terjadi
berapapun harganya akan saya bayar, apapun prosesnya akan saya lalui". Sumber:
http://id.shvoong.com/how-to/careers/2088896-beda-impian-mimpi-keinginan-dan/#ixzz2J5Xk1U2d
Di Indonesia pertanyaan orang
tua kepada anaknya mengenai cita-cita mungkin hanya sebatas menggugurkan
kewajiban untuk mengetahui apa yang diinginkan anaknya kelak. Jawaban anak yang
bervariasi ingin menjadi dokter, insinyur, polisi seolah hanya menjadi kembang
bibir yang dalam sekejap akan dilupakan. Maka tidak heran di negara kita seorang
anak yang mempunyai cita-cita menjadi dokter setelah lulus SMU mengambil
jurusan ekonomi dan akhirnya bekerja menjadi seorang marketing.
Seorang teman yang mengambil S2
di luarnegeri menceritakan betapa berbedanya peran orang tua di sana dengan di
Indonesia dalam hal pengarahan mimpi dan cita-cita sang anak. Alkisah di negara
orang saat anak mengucapkan cita-citanya orang tua akan mencatat dalam hati,
beberapa tahun lagi anak akan ditanya kembali cita-citanya sebelum mulai lulus
dari elementary school. Saat orang tua yakin akan cita-cita dan impian anaknya
orang tua semenjak dini akan mengarahkan bakat, minat dan menyesuaikan
kemampuan anak dengan apa yang dicita-citakan, proses pengawalan cita-cita
berlangsung sampai anak benar-benar memahami keinginannya. Disana yang
terpenting adalah bagaimana anak bisa meraih impian dalam menikmati hidup
sampai batas anak dianggap dewasa, bukan bagaimana keinginan orang tua atau
bagaimana anak mempunyai profesi yang menghasilkan banyak uang.
Dengan proses peran serta orang
tua yang aktif dan mendukung pengembangan anak menghasilkan varian cita-cita
yang lebih masuk akal, cita-cita anak tidak terbatas hanya pada profesi
tertentu. di Jepang anak-anak
lelaki itu nomor satu ingin menjadi “Atlit” dan yang perempuan ingin menjadi
“tukang roti/kue”. Dan survey yang diadakan perusahaan ransel yang sudah
diadakan sejak 1999, selama 14 tahun itu, cita-cita anak laki-laki itu tidak
berubah untuk 3 besar, yaitu menjadi
Atlit, Polisi dan Supir. Hanya untuk perempuan 3 besarnya berubah urutan saja,
tapi tetap mereka ingin menjadi pembuat roti/kue, artis dan florist.
Kita bisa membayangkan jika
anak kita mempunyai cita-cita menjadi tukang roti, atlit ataupun supir, hampir
bisa dipastikan kita akan tersinggung dan mengarahkan impian anak kita ke arah
yang lebih bergengsi seperti dokter, direktur ataupun sederet profesi elit
lainnya. Tidak heran yang terjadi adalah pemberontakan kejiwaan anak dan dalam
jangka waktu yang lama menimbulkan kebimbangan dan akhirnya adalah
ketidaksinkronan jalur hidup dan cita-cita atau
impian dengan kenyataan. Sudah saatnya kita mendidik anak menjadi dewasa
dengan peran serta orang tua bukan sebagai decision maker, tetapi lebih kearah
pengarahan dan secara bijak menanamkan keyakinan bahwa anak mampu menggapai
cita-citanya.
2 komentar:
artikelnya bagus dan bermanfaat.
suplemen pelangsing badan
postingnya sangat bagus dan sangat bermanfaat, sukses ya.
suplemen glucogen
Posting Komentar