Read more: http://matsspensix.blogspot.com/2012/03/cara-membuat-judul-pada-blog-bergerak.html#ixzz274NKvLCo

Minggu, 23 Desember 2012

Merasa Diawasi tuhan



Hirarki kerja dalam sebuah struktur kerja di instalasi manapun hampir semua sama, secara umum dibedakan menjadi 2, atasan dan bawahan dengan konsep  konvensional bawahan melakukan apa yang dikehendaki atasan dan atasan mengawasi kinerja bawahan dan memastikan sesuai dengan rencana yang dibuat. Mungkin dibagi menjadi struktur yang lebih kecil dengan unit kerja yang bervariasi, namun setiap unit memiliki pimpinan dan anak buah, sama dengan konsep diatas hanya perbedaan interpretasi dan konsep teknis saja.
Pola kerja tersebut seakan menciptakan gap, seakan ada dua kubu yang berbeda kepentingan. Personal yang berada dalam posisi bawah/pelaksana merasa pimpinan tidak adil, tidak bisa memahami bawahan, hanya bisa memerintah dan menyuruh dan pada tahapan selanjutnya terjadi kecenderungan bekerja hanya menuruti perintah atasan bukan sebagai kebutuhan atau konsep pengembangan diri, bekerja benar hanya ketika ada atasan apalagi konsep bekerja bagian dari proses beribadah seolah hanya impian yang tidak akan terwujud. Pihak pimpinan atau atasan akan sangat sulit jika kondisinya terbangun dengan alur seperti itu karena tidak memungkinkan pengawasan lapangan dilakukan setiap saat dengan jumlah unit yang sedemikian banyak.
Sebuah konsep pernah ditawarkan di tempatku bekerja yang sekilas sangat idealis, dengan perspektif yang tertahan tinggi di awang-awang untuk ukuran kondisi sekarang yaitu konsep “Bekerja Merasa Diawasi Tuhan”. Sebuah slide pemikiran yang mencoba menggabungkan dimensi duniawai dengan ranah illahiah yang terdefinisi sederhana sehingga bisa dimengerti oleh karyawan dan dilaksanakan di semua lini. Apakah mungkin ??? jawabannya adalah sangat mungkin dengan ketentuan yang disepakati oleh semua pihak sehingga sehingga terjemahannya tidak merugikan karyawan dan perusahaan, dengan catatan masih diperlukan paparan teknis untuk mewujudkannya.
1.      Paradigma Perusahaan
Bekerja merupakan kebutuhan manusia, sesuatu yang dibutuhkan manusia untuk berkembang dan berubah, meraih sesuatu yang ingin dicapai ataupun terdesak kebutuhan. Dengan kenyataan hampir semua manusia butuh kerja posisi perusahaan secara teknis diuntungkan karena kebanyakan tenaga kerja adalah insan yang membutuhkan pemenuhan kebutuhan sehari-hari.  Dalam hal ini perusahaan harus memiliki konsep bukan memandang definisi pekerja sebagai sebuah mesin yang bisa kita stel berdasarkan target dan objektif perusahaan, bangunan konsep harus mengarahkan tenaga kerja sebuah aset vital yang harus dikelola dengan baik dan benar, diarahkan, dan diperingatkan jika ada kesalahan. Pekerja harus mengetahui benar apa hak dan kewajiban mereka, bagaimana proses pengambilan cuti, hak saat melahirkan, keluarga sakit, jamsostek, mengerti peraturan yang berlaku dengan konsekuensi jika mereka melanggar. Perusahaan menempatkan diri bukan sebagai diktator yang kejam dan berkuasa, tetapi merapatkan diri dengan pekerja dan mengisi peran sebagai keluarga yang mengayomi kepentingan pekerja. Menyediakan media pendukung untuk mempermudah pekerjaan, media komunikasi ketika pekerja mempunyai ide, melakukan koreksi kebijakan di lapangan, bahkan ketika mereka memiliki masalah yang berpotensi mengganggu kinerja mereka. Harapannya satu, pekerja memiliki kesadaran untuk bekerja dan merasa paling tidak nyaman dalam harmonisasi hubungan pekerja dan perusahaan.
2.      Pendekatan Ilahiah
Selain kebutuhan duniawi tidak bisa dilupakan setiap orang memiliki keyakinan akan kehidupan setelah kehidupan ini berakhir, terdefinisi dengan keyakinan pada agama tertentu yang secara umum menyebutkan bahwa setiap orang memiliki Tuhan. Perusahaan harus mengakomodir kepentingan ini dalam suatu kemasan yang lebih bermakna bagi semua. Dengan fakta dilapangan bahwa kadar ketakutan manusia sudah sangat tipis, mereka lebih takut kepada kebutuhan yang semakin hari semakin meningkat atau kepada atasan daripada kepada Tuhannya sendiri memberikan kesempatan bagi management untuk mengembalikan mereka ke jalan yang benar. Penyediaan sarana ibadah, nuansa yang mendukung pekerja selalu ingat kepada Tuhannya, ataupun menyadarkan mereka yang saat ini mungkin sudah melupakan keberadaan Tuhan. Tebalnya kesadaran dalam dimensi ini sangat baik untuk perkembangan pribadi pekerja, membuat mereka menyadari arti hidup dan secara umum menyediakan suasana tenang dalam lingkungan kerja. Bahwa hidup bukan hanya kompetisi pengejaran materi  semata untuk memuaskan raga, namun kepuasan batin dalam pendekatan kepada Yang Maha Kuasa.
Kedua pengertian di atas kemudian digabungkan dan di design sedemikian rupa sehingga terjadi kolaburasi yang membangun, konsep bekerja merupakan bagian tak terpisahkan dari beribadah. Pekerja akan merasa nyaman dan penguatan keimanan akan memberikan spirit baru bahwa mereka bukan hanya bekerja sebagai imbas dari kebutuhan semata tetapi sebagai aktualisasi ibadah, pengertian bekerja mereka sudah bukan untuk mendapatkan pujian atasan, tetapi dalam rangka mendapat legitimasi dari Tuhan sebagai umatnya yang taat.
Ini adalah konsep yang sangat sulit dilaksanakan tetapi sedang dicoba untuk digodok sampai siap untuk dipraktekkan, jika konsep ini terlaksana dan pekerja bekerja tanpa harus diawasi, bagaimana fungsi pimpinan dalan sebuah unit atau pengawas di lapangan, apakah berarti mereka tidak diperlukan lagi??? Tentu saja mereka tetap diperlukan, bukan sebagai atasan yang ditakuti tetapi sebagai media penghubung kepentingan management dengan pekerja, media penyeimbang sebagai sarana harmonisasi hubungan keduanya. Selain itu perubahan fungsi juga merupakan sarana perusahaan untuk lebih melebarkan peran dan melangkah ke wilayah non pekerjaan dengan cara lebih meningkatkan empati pada pekerja yang mempunyai kesulitan rumah tangga, kepedulian ketika pekerja sakit dan konsep sederhana yang menciptakan konsep perusahaan sebagai keluarga besar yang saling mendukung. Semoga.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | JCpenney Printable Coupons