Tapal Batas

Tidak terasa kita kembali ke penghujung tahun 2012, walaupun kejadian yang sama selalu berulang tiap tahun tetapi entah mengapa menyambut sesuatu yang baru selalu terasa spesial. Ibarat sebuah perjalanan bulan Desember adalah akhir dari sebuah rute, keputusan final dari setiap target, mungkin bagi beberapa orang akan memanfaatkan kesempatan akhir tahun dengan menghamburkan sisa keuntungan selama setahun penuh, dan sebagian lain meratapi kemalangan mereka karena tidak dapat menutup target yang telah ditetapkan.

Terlepas dari pandangan Desember sebagai stigma, paradigma maupun dogma, kita perlu mengapresiasi betapa pentingnya bulan ini yang merevisi banyak ketakutan dan kesenangan. Sebagian orang menunggu dengan degub jantung yang krodit tidak karuan terkait dengan ramalan suku Maya, begitu takutnya bahkan sebagian umat manusia yang secara materi sangat berlebih rela menghabiskan sebagian kekayaannya untuk membengun Bunker Anti Kiamat dengan keamanan nomor wahid lengkap dengan fasilitas untuk bertahan hidup selama beberapa bulan. Walaupun banyak ahli dengan perhitungan matematis dan astronomis meyakini kiamat tidak akan terjadi bulan Desember namun bagaimanapun banyak orang merasa penasaran akan kebenaran ramalan tersebut.

Sebagian teman yang beragama Nasrani mungkin sudah bersiap dengan persiapan matang menyambut Natal, melakukan repackaging hati dan sejenak meredakan laju kecepatan di alam duniawi untuk menundukkan kepala dan bersimpuh di hadapanNya. Hampir sebagian besar umat di dunia ini yang pasti akan mengadakan persiapan penyambutan pergantian tahun, sebentar lagi layar kehidupan ini akan menampilkan pesta akbar akhir tahun dengan aneka kemeriahan, berbagai pertunjukan seni dan seabreg persiapan lain. Yang tidak kalah serunya adalah derap laju harga yang pastinya berlomba mencapai titik tertinggi menghadapai Natal dan Tahun Baru, dengan kompak tiba-tiba semua pedagang mencapai kata sepakat untuk  menaikkan berbagai kebutuhan pokok di tengah keluhan dan sulitnya menanggapi kata cukup untuk kebutuhan sehari-hari.

Teman–teman yang sibuk berkutat di unit kerja atau perusahaan dengan skala kerja tinggi mungkin sedang berkutat dengan ketercapaian dan evaluasi pencapaian yang akan berlanjut dengan banyak agenda meeting, koodinasi untuk kembali menetapkan program dan target tahunan. Bulan sibuk ???? ya...bulan Desember bagi sebagian kita adalah bulan dengan intensitas pergerakan aktivasi otak cukup tinggi, jalinan emosi dan retasan energi yang sangat menguras energi. Bahkan bagi sebagaian orang harus dibumbui dengan komentar pedas dan benturan ideologi demi pencapaian kata sekapat.

Ensiklopedia dalam kurun waktu rentang tiap tahub memang agak terkesan prematur, gegas laju yang tercermin merupakan ulangan hal sama yang terjadi tiap tahun, entah dari berapa ribu tahun yang lalu....walaupun dengan berbagai peristiwa di bulan ini, kita boleh tidak peduli atau kita hanya menjadi penonton sambil sesekali berkomentar, menggelengkan kepala atau sedikit hela napas menyikapi yang telah terjadi. Kata instropeksi, harapan baru mendadak jadi populer, sepopulis ucapan selamat tahun baru, selamat natal, happy Xmas. Bagaimanapun ditengah hiruk pikuknya detak keajaiban kehidupan ini, ramalan para cenayang, orang pintar dan bumbu-bumbu lain, Bulan Desember mempunyai magnet alami yang tidak boleh diabaikan, membingungkan, ambigu, kuno, tidak menarik namun tetap menarik untuk dicermati.