Read more: http://matsspensix.blogspot.com/2012/03/cara-membuat-judul-pada-blog-bergerak.html#ixzz274NKvLCo

Sabtu, 22 Desember 2012

Pola Terbal!k


Bertemu beberapa teman secara berkala dan di waktu yang berbeda tanpa suatu rencana dan terjadi begitu saja menimbulkan kesan tersendiri, kadang teringat masa lalu, menghapus rasa penasaran dan menjawab beberapa pertanyaan karena lama tidak bertemu. Waktu dan usia memang hebat mampu merubah sosok yang dahulu pendiam menjadi lebih agresif, meredamkan kenakalan masa kecil dan membuat perubahan menjadi lebih nyata. Walaupun kadang perubahan itu terlihat anomali dan ambigu bagi beberapa orang dengan karakter khusus sewaktu masih muda.
Beberapa prediksi memang mendekati kenyataan tetapi pada kenyataannya banyak yang keluar dari jalurnya. Orang yang secara akademis berada dalam kelompok ‘pintar’, ‘baik’ ternyata kurang begitu lihai menempatkan diri dalam tatanan masyarakat dan terkesan pasif menyambut bola liar persaingan. Hasilnya teman yang berada di kategori ini kehidupannya cenderung statis kurang sukses dan hanya menempati level pekerja, bekerja untuk orang lain atau bekerja dalam tekanan atasan. Sementara orang yang kukenal ‘bandel’, kata orang ‘nakal’ dan menempati posisi menengah ke bawah dalam hirarki akademis menjelma menjadi sosok dinamis, agresif dan menempati kelas menggiurkan dalam strata kehidupan di alam nyata sekarang. Walaupun tidak mengingkari kenyataan bada beberapa yang sesuai dengan pola yang seharusnya, yang pintar sukses dan yang ‘bodoh’ berada dalam posisi sulit, namun persentasi pintar dan berhasil sangat sedikit dan itupun didukung faktor dominan beberapa kerabat yang menempati posisi strategis.

Ada yang salah dengan pola pemikiran yang didoktrinkan kepada kita, bahwa jadi orang baik, ‘manut’ taat, dan konsisten di jalan yang lurus merupakan jalan menuju sukses??? Sepertinya sia-sia teguran, kemarahan orang tua ketika nilai anaknya tidak sebaik yang diharapkan dan jurus-jurus sakti menghadapi kehidupan dengan jujur, nrimo, belajar tekun dan menghindari kelompok yang kurang baik jika terbentur kenyataan di lapangan. Mungkin terlalu berlebihan ketika kita sebagai orang tua mengharuskan anak kita mendapat nilai 10, mewajibkan paket les dan kursus, mengeryitkan dahi saat anak pulang belepotan kotoran, dan memaksakan belajar di  sekolah unggulan kalau ternyata hanya membuat anak kita takut, pura-pura jadi seperti yang kita inginkan dan memberontak jika saatnya tepat.
Nampaknya kita sebagai orang tua harus meredefinisi ulang tuntutan prestasi yang kita inginkan terhadap anak kita, tidak perlu menjadi orang yang komplet, harus baik, pintar, dan segala tetek bengek keindahan yang kita tawarkan untuk menjadi apa yang kita inginkan, biarlah mereka berkembang menjadi pribadi alami, biarlah mereka belajar di universitas kehidupan dan kenyataan untuk menjadi insan yang kuat dan mampu beradaptasi dengan liku hidup yang sangat labil, sudah saatnya anak-anak kita belajar bersosialisasi, mengukur ketangguhan mereka sendiri dan membebaskan diri mereka dari ‘yang kita inginkan’, kita hanya melakukan kontrol dan menjadi wasit yang adil ketika terjadi potensi kesalahan dan indikasi keluar jalur yang benar. Memberi contoh dan berusaha menjelaskan apa yang terjadi ketika harus menegur mereka, berusaha mengerti pemikiran mereka dan memposisikan sebagai sosok yang dihargai, bukan ditakuti atau sosok mengerikan bagi anak kita tercinta.

1 komentar:

suplemen pelangsing badan mengatakan...

terima kasih atas infonya sangat bermanfaat.
suplemen pelangsing badan

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | JCpenney Printable Coupons