Kehidupan modern mengharuskan menusia yang terjebak didalamnya selalu
berpacu, berlari dan bersaing untuk meraih kesempatan yang semakin minim. Dengan
porsi raihan kesuksesan yang semakin ketat dan kompetitif maka waktu menjadi
semakin sempit, bahkan bagi sebagian orang 24 jam saja tidak cukup untuk
menghabiskan agenda yang terjadwal padat. Beberapa aktivitas pribadi dan
personal pun kita sempitkan waktu kita untuk bersantai, berkumpul dengan
keluarga, istirahat, bahkan makan minum pun menjadi semakin selektif kita
laksanakan. Alhasil semua yang menawarkan kreasi instan pun semakin menjamur,
mulai dari makanan instan, bisnis franchise yang menjanjikan lebih cepat
menjaring konsumen, pendidikan instan dan banyak elemen dengan embel-embel
instan yang kian diminati dan diburu.
Rangkaian cita rasa instan yang kian menggoda dalam perspektif yang lebih
luas ternyata kian merasuk dan menghasilkan ciptaan pola pikir baru, yaitu pola
pikir instan, merencanakan dan merancang segala sesuatu dengan cepat dan
singkat. Dan pada akhirnya kita bisa dengan mudah melihat bagaimana generasi
muda kita mempunyai angan dan khayalan sebentuk kehidupan yang terrancang
dengan instan, mulai dari gaya hidup, pedoman sampai cita-cita yang terkesan
ingin mudah diraih dengan gampang. Lihat saja lulusan instansi pendidikan yang
resah mencari pekerjaan, bukan karena tidak ada lowongan tetapi tidak ada yang
sesuai dengan keinginan mereka yang langsung ingin duduk di posisi dan bayaran tertentu,
tidak terbersit sebuah perjalanan, tahap dan alur yang harus mereka lalui untuk
menggapai impian. Bahwa untuk mencapai tangga ke 6 harus dilalui dari tangga
pertama, bahwa semua dimulai dengan angka 0, harus memulai dari perjuangan
untuk mendapatkan keberhasilan.
Kalau saja semua sudah terpola dengan cita rasa instan yang terjadi
adalah kewaspadaan, orang yang ingin cepat kaya tanpa berusaha akan membentuk
potensi kejahatan, seorang pegawai yang ingin melesat ke posisi tinggi akan
menghalalkan segala cara supaya di mata pimpinan dia menjadi sosok yang
terpuji, menjegal kawan dan menyebar berita yang tidak benar untuk menjatuhkan ‘saingan’.
Dan jangan pernah terkejut ketika pola instan tersebut melekat dalam sosok
pejabat negara kita, menghasilkan serangkaian kegiatan korupsi yang dahsyat
bahkan membentuk komunal solid yang sangat sulit untuk dicegah.
Pola instan mengharamkan seseorang menjadi pejuang tangguh yang tahan
tempaan, mengurangi rasa hormat terhadap proses yang mengiringi setiap
kesuksesan, berusaha menghindari tantangan dan kreativitas sebagai nilai-nilai
luhur sebuah kesuksesan. Mulailah dengan hal kecil, mengajarkan anak kita
langkah kedewasaan yang melalui tahapan terjal dan kemandirian, melatih diri
sendiri dengan terus menciptakan kreativitas baru, dan meyakinkan diri bahwa
tidak ada keberhasilan yang diraih dengan hanya bermimpi dan berkhayal. Semua ada
waktunya semua ada prosesnya, hindari keinginan semu dengan memimpikan rejeki
dan jabatan jatuh dari langit tanpa bersusah payah dan siapkan mental untuk
lebih sigap dalam mempertahankan kehidupan ini.
2 komentar:
postingnya sangat bagus dan sangat bermanfaat, sukses ya.
suplemen glucogen
terima kasih atas infonya sangat bermanfaat.
suplemen pelangsing badan
Posting Komentar