‘Mendahului takdir’ sebenarnya hanyalah ungkapan personal yang terlontar
ketika mendapati beberapa orang teman sedang curhat tentang berbagai kesulitan
yang mendera tiada henti sampai muncul pemikiran untuk mengibarkan bendera putih
untuk perjuangan yang seakan tiada berujung. Pemahaman yang tercuat dari
analisis sederhana bahwa takdir merupakan ketentuan yang telah ditetapkan Yang Maha
Kuasa dan tidak dapat dirubah yang selama ini kita kenakan untuk rejeki, jodoh
dan ajal. Semakin rumit karena kita tidak akan pernah tahu bagaimana sesuatu
hal disebut takdir sampai kita melalui tahapan itu dan melewati sesuatu dalam
kehidupan dengan segala hasilnya, ringkasnya kita mungkin bisa memahami itu sebuah
takdir ketika kita mengetahui outputnya. Selama kita belum mengetahui secara
pasti hasil dari segala peristiwa maka semua masih bisa diusahakan.
Ketika tersinyalir ungkapan keputusasaan sampai ada kalimat yang
terlontar “...kalau begini caranya aku pasti tidak akan bisa menjadi sukses,
selamanya akan termasuk golongan kaum fakir miskin...”. ungkapan satir dan
menyiratkan keputusasaan yang mengerikan, betapa tidak.... kita sudah
mendahului garis Sang Pencipta dengan menegaskan bahwa kita akan seperti ini. Mungkin
seharusnya kita tidak hanya membuat draft analisa tersebut karena Tuhan tidak menggugurkan
semangat umatNya dengan hanya melempar bola ‘takdir’ tetapi ada petunjuk
tambahan yang kira-kira berbunyi demikian “Tuhan tidak akan merubah suatu kaum
sampai kaum itu merubahnya sendiri...”. Keluasan dan kedalaman analisa sangat
diperlukan untuk merubah cara pandang kita, jangan sampai terjebak dalam aliran
pola yang sangat parsial.
Benang merah yang kita dapatkan dari istilah “Mendahului takdir”
sebenarnya banyak sekali kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Ketika rekan
kerja dimutasi dan secara cepat menyimpulkan dia dimatikan karirnya, sikap
menolak ketika ada perubahan dengan mencetuskan kalimat “ini pasti tidak akan
berhasil” atau semua hal yang kita yakini endingnya bahkan sebelum kita memulai
sebuah kegiatan. Saat naluri dan hakekat kemanusiaan kita bahkan tidak
mengetahui apa yang terjadi peristiwa satu jam mendatang, kemudian dengan penuh
percaya diri seolah-olah kita melakukan perjudian dengan mengungkapkan fakta
dan keyakinan yang mungkin terjadi beberapa hari atau beberapa bulan ke depan
hanya karena kita tidak menyukai sesuatu, meramalkan sesuatu, menduga-duga,
berprasangka, pesimis, putus asa...apakah itu bukan mendahului takdir ?
Semua pasti mengandung hikmah, Tuhan tidak pernah menciptakan sesuatu
hanya satu, semua tercipta dengan berpasangan, jika ada siang malam, kanan
kiri, terang gelap, jika kita mengalami hal yang menyakitkan pasti ada
kesenangan atau hikmah dibalik semuanya. Putus asa tidak akan memecahkan
masalah, pesimis bukan jalan terbaik dan menyerah bukan satu-satunya pilihan. Kodrat
kita tidak dilahirkan sebagai pecundang, tetapi sebagai penguasa/khalifah bumi
dan seisinya, jangan sia-siakan hamparan cahaya ketuhanan yang bersinar dalam setiap tetes kehidupan ini.
Tuhan telah mendesain semangat perjuangan kita bahkan ketika kita masih
berwujud setetes air mani yang harus bersaing dengan jutaan tetes lainnya untuk
bertranformasi menjadi janin, bagaimana kita diajari berjuang untuk terlahir di
dunia ini dengan pembelajaran yang sangat mahal dari pengorbanan seorang ibu
dan memberikan jutaan pelajaran lain yang bisa dapatkan dari kehidupan ini. Semua
yang kita anggap takdir perlu pembuktian untuk melihat hasil akhirnya, kita
harus mengubah semuanya dengan segala kemampuan untuk mewujudkan dan mengakhiri
sebagai seorang pemenang, seberat apapun ujian yang harus kita hadapi, yakinlah
......pasti bisa. Karena Tuhan tidak menyukai hambanya yang lemah dan mudah
putus asa.......
2 komentar:
artikelnya sangat menarik dan bermanfaat, sukses ya
suplemen pelangsing badan
postingnya sangat bagus dan sangat bermanfaat, sukses ya.
suplemen glucogen
Posting Komentar